Makalah Mata Kuliah Kewirausahaan Medan, Juli 2019
USAHA UCOK DURIAN
Dosen
Penanggungjawab :
Agus
Purwoko, S.Hut., M.Si
Disusun
Oleh :
Wandi Alatas
Tambunan
171201145
HUT 2A
PROGRAM STUDI
KEHUTANAN
FAKULTAS
KEHUTANAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada
Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan kasih karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan Makalah Mata Kuliah Kewirausahaan ini dengan baik. Makalah
yang berjudul “Usaha Ucok Durian” ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan pada
Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen penanggungjawab Agus Purwoko, S.Hut., M.Si mata kuliah
Kewirausahaann, yang telah memberikan materi dengan baik dan benar.
Penulis
menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik
dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki isi Makalah ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan
ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Medan, Juli 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan
penduduk di Indonesia sangat pesat menuntut pemerintah untuk menyediakan
lapangan pekerjaan. Menurut data statistik BPS tahun 2010 Jumlah penduduk
Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa. Sedangkan menurut
Bank Dunia jumlah penduduk indonesia tahun 2015 ini akan menjadi 252.370.792
jiwa. Sementara pemerintah belum mampu mengimbangi dengan penyediakan lapangan
pekerjaan. Oleh karena itu, masyarakat di Indonesia harus diubah agar tidak
lagi menjadi pencari kerja, tetapi ikut berperan serta menjadi penyedia
lapangan kerja baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat luas. Menjadi
wirausaha merupakan solusi menuju kemandirian bangsa. Jumlah wirausaha di
Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan jumlah wirausaha di
negara lain. Jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 0,24 persen dari
jumlah penduduk di Indonesia yang sekitar 238 juta jiwa. Jumlah itu lebih
rendah dibandingkan dengan jumlah wirausaha di beberapa negara luar yang
tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi (Munawaroh dkk., 2016).
Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif,
jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang
positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh. Bisnis sebaiknya memiliki
nilai dan bermanfaat dimana hal ini bisa dilakukan melalui penerapan konsep
kewirausahaan sosial. Berbagai kalangan mulai memperbincangkan konsep
kewirausahaan sosial sebagai solusi inovatif dalam menyelesaikan permasalahan
sosial.. Tujuan kewirausahaan sosial adalah terwujudnya perubahan sosial ke
arah yang lebih baik atau positif dan memecahkan masalah sosial untuk
kepentingan masyarakat (Saragih 2017).
Untuk menjadi seorang
wirausahawan mandiri, berbagai jenis modal mesti dimiliki. Ada 3 jenis modal
utama yang menjadi syarat: (1) sumber daya internal yang merupakan bagian dari
pribadi calon wirausahawan misalnya kepintaran, ketrampilan, kemampuan menganalisa
dan menghitung risiko, keberanian atau visi jauh ke depan. (2) sumber daya
eksternal, misalnya uang yang cukup untuk membiayai modal usaha dan modal
kerja, social network dan jalur demand/supply, dan lain sebagainya. (3) faktor
X, misalnya kesempatan dan keberuntungan. Seorang calon usahawan harus
menghitung dengan seksama apakah ke-3 sumber daya ini ia miliki sebagai modal.
Jika faktor-faktor itu dimilikinya, maka ia akan merasa optimis dan keputusan
untuk membuat mimpi itu menjadi tunas-tunas kenyataan sebagai wirausahawan
mandiri boleh mulai dipertimbangkan (Ady, 2013).
Dalam dunia bisnis
terdapat produsen sebagai penjual produk dan konsumen sebagai pembeli produk.
Produsen menjual barang-barangnya pada suatu tempat dan ketika konsumen ingin
membeli kebutuhannya dia akan datang ke tempat tersebut. Ketika telah datang
teknologi, teknologi ini mempengaruhi sistem perkembangan perdagangan bahkan
teknologi ini mempunyai peranan sendiri, sebagai sarana transaksi dua elemen
bisnis online, yaitu dalam memberikan fasilitas media berupa internet. Web yang
disediakan sebagai tempat konsumen memilih barangbarang yang inginkan, kemudian
pada transaksi ini pun dibutuhkan teknologi lain untuk mendukung bisnis online
tersebut. yaitu dibutuhkan teknologi komunikasi telepon (sebagai media
komunikasi), bank (media pembayaran konsumen dengan produsen), agen pengiriman
seperti Pos Indonesia. Kemudahan dan fasilitas yang disediakan akibat peranan
dan pengaruh TI ini membuat bisnis online lebih disukai karena lebih efisien,
hemat dan lebih cepat yang dirasakan baik oleh produsen dan konsumen (Tunardy,
2016).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
sejarah usaha ucok durian?
2. Apa
saja platform media online yang digunakan dalam mengenalkan usaha ?
3. Apa keunggulan dari menjual usaha?
4. Apa
kendala yang dihadapi dalam usaha ?
1.3 Tujuan
Masalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan dari usaha tersebut, dan untuk
mengetahui kendala yang dihadapi selama melakukan usaha tersebut.
BAB II
ISI
Nama juragan durian
asal Medan itu Zainal Abidin Chaniago. Atau, biasanya orang memanggil Ucok
Durian. Apa halnya panggilannya jadi begitu. Karena dia adalah putra asli
Medan, putra Batak. Berkat dia pula buah durian lokal tak sekedar menjadi
hiasan. Dia sukses menjual aneka durian utuh. Itulah sebab adanya embel- embel
nama durian di belakang namanya. Sebelum setenar sekarang perlu kamu tau
perjalanan hidupnya tak mudah. Menurut Kontan.co.id, sejak usia 14 tahun,
terlahir dikeluarga yang kekurangan. Membuat Ucok terbiasa mencari uang
sendiri. Memulai usaha dari nol sejak belasan tahun. Lantaran orang tua miskin
membuatnya tak punya uang membayar sekolah. Pendidikan terakhir Ucok mentok
dikelas 2 SMP. Ayah hanyalah tukang becak. Dan ibu membantu ekonomi keluarga
menjadi buruh cuci. Itu masih tak cukup membiayai Ucok dan lima adiknya.
Ia memutuskan usaha
sendiri. Memutuskan mandiri mencari uang sendiri, mencoba ikut membantu ekonomi
keluarga. Di masa awal, Ucok bekerja menjadi karyawan di gerai penjualan buah
durian di Kota Medan. Tak sekedar bekerja juga aktif belajar tentak seluk-
beluknya. Bertahun- tahun bekerja di tempat orang, hasrat membuka usaha sendiri
akhirnya tersalurkan. Modal Rp1,75 juta ditambah pengalaman dan pengetahuan
soal durian. Ucok memberanikan diri membuka bisnis sendiri. Uang tersebut
digunakan membeli durian sebanyak setengah mobil bak. Lantas dijajakan di
pinggiran jalan. Umur 24 tahun sudah punya usaha sendiri. Sebuah warung tenda
sederhana di pinggir jalan. Jikalau durian sisa dan tak habis maka langsung
dijualkan ke pasar. Untung jualan pertama cukup lumayan omzetnya Rp.300.000. Omzet
tiga ratus ribu per- hari dibaginya menjadi tiga. Pertama dibagikan ke teman
sekaligus mitra bisnisnya. Lalu uang Rp.50.000 diberikan kepada keluarga.
Sembari berbisnis, tak lupa belajar mengenai si buah durian ini. Caranya lewat
menyambangi petani durian di berbagai tempat. Bahkan sampai ke Aceh cuma buat
durian. Dedikasinya akan durian membawanya ke pusat durian Aceh, Sumatra Utara,
Sumatra Barat, seluruh Pulau Sumatra.
2.2
Platform media online yang digunakan dalam mengenalkan usaha
Dengan
bantuan media online yang berkembang saat ini, maka akan mempermudah dalam
memperkenalkan usaha yang dimiliki kepada masyarakat. Begitu juga dengan Zainal Abidin Chainago yang memperkenalkan usaha durian ucok ini mulanya dari aplikasi instagram dengan nama akun @durianucokmedan_. Setelah usaha
tersebut semakin berkembang hingga membuka gerai, maka usahanya tersebut dapat
diorder melalui aplikasi go-food dan grab food. Pada aplikasi go-food dan grab
food tersebut sudah tersedia daftar menu durian dengan berbagai ukuran dan
harga yang berbeda-beda pula.
2.3 Keunggulan dari menjual usaha
Untuk seharinya Ucok Durian mampu menjual 7.000 buah durian
per- hari. Soal harga berfariasi dari Rp.20.000- Rp.25.000 per- buah untuk
ukuran kecil. Ukuran lebih besar, cukup murah kok yakni cuma Rp.30.000 saja.
Dalam sehari ia mengaku mampu mengantongi omzet Rp.45 juta sehari. Kalau masuk
di akhir pekan bisa mencapai omzet Rp.55 juta per- hari.
Dibantu 30 orang karyawan bekerja 24 jam non-
stop berjualan. Ucok sendiri tak menyadari harapan bisnis durianya telah
menjadi ikon pariwisata. Berkat usahanya durian juga, pria yang cumalah lulusan
SD ini, telah mampu memberangkatkan kedua orang tuanya berhaji. Dia juga bisa
menyekolahkan adik- adiknya menjadi sarjana.
2.4
Kendala yang dihadapi dalam usaha
Seiring dengan berjalannya waktu usaha ucok durian semakin
banyak ditiru oleh pihak lain, sehingga semakin memperbanyak persaingan dalam
menjalankan usaha, dan mengurangi daya minat pembeli yang tidak perlu
repot-repot lagi mencicipi pisang pasir ini jika di tempat lain pun ada dijual
seperti Sibolang durian.
BAB III
PENUTUP
1.
Kewirausahaan merupakan kemampuan
kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap
masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh.
2.
Nama
juragan durian asal Medan itu Zainal Abidin Chaniago. Atau, biasanya orang
memanggil Ucok Durian.
3.
Modal
Rp1,75 juta ditambah pengalaman dan pengetahuan soal durian. Ucok memberanikan
diri membuka bisnis sendiri. Uang tersebut digunakan membeli durian sebanyak
setengah mobil bak.
4.
Untuk seharinya Ucok
Durian mampu menjual 7.000 buah durian per- hari. Soal harga berfariasi dari
Rp.20.000- Rp.25.000 per- buah untuk ukuran kecil. Ukuran lebih besar, cukup
murah kok yakni cuma Rp.30.000 saja
5. Seiring
dengan berjalannya waktu usaha ucok durian semakin banyak ditiru oleh pihak
lain, sehingga semakin memperbanyak persaingan dalam menjalankan usaha, dan
mengurangi daya minat pembeli yang tidak perlu repot-repot lagi mencicipi
pisang pasir ini jika di tempat lain pun ada dijual seperti Sibolang durian.


