Minggu, 30 Juni 2019


Makalah Mata Kuliah Kewirausahaan                                                             Medan, Juli 2019

USAHA UCOK DURIAN

Dosen Penanggungjawab :
Agus Purwoko, S.Hut., M.Si


Disusun Oleh :
Wandi Alatas Tambunan
171201145
HUT 2A





 























PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019






KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Mata Kuliah Kewirausahaan ini dengan baik. Makalah yang berjudul “Usaha Ucok Durian” ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan pada Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen penanggungjawab Agus Purwoko, S.Hut., M.Si mata kuliah Kewirausahaann, yang telah memberikan materi dengan baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki isi Makalah ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
   
                             Medan,  Juli 2019



                               Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat menuntut pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan. Menurut data statistik BPS tahun 2010 Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa. Sedangkan menurut Bank Dunia jumlah penduduk indonesia tahun 2015 ini akan menjadi 252.370.792 jiwa. Sementara pemerintah belum mampu mengimbangi dengan penyediakan lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, masyarakat di Indonesia harus diubah agar tidak lagi menjadi pencari kerja, tetapi ikut berperan serta menjadi penyedia lapangan kerja baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat luas. Menjadi wirausaha merupakan solusi menuju kemandirian bangsa. Jumlah wirausaha di Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan jumlah wirausaha di negara lain. Jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 0,24 persen dari jumlah penduduk di Indonesia yang sekitar 238 juta jiwa. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan jumlah wirausaha di beberapa negara luar yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi (Munawaroh dkk., 2016).
            Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh. Bisnis sebaiknya memiliki nilai dan bermanfaat dimana hal ini bisa dilakukan melalui penerapan konsep kewirausahaan sosial. Berbagai kalangan mulai memperbincangkan konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi inovatif dalam menyelesaikan permasalahan sosial.. Tujuan kewirausahaan sosial adalah terwujudnya perubahan sosial ke arah yang lebih baik atau positif dan memecahkan masalah sosial untuk kepentingan masyarakat (Saragih 2017).

Untuk menjadi seorang wirausahawan mandiri, berbagai jenis modal mesti dimiliki. Ada 3 jenis modal utama yang menjadi syarat: (1) sumber daya internal yang merupakan bagian dari pribadi calon wirausahawan misalnya kepintaran, ketrampilan, kemampuan menganalisa dan menghitung risiko, keberanian atau visi jauh ke depan. (2) sumber daya eksternal, misalnya uang yang cukup untuk membiayai modal usaha dan modal kerja, social network dan jalur demand/supply, dan lain sebagainya. (3) faktor X, misalnya kesempatan dan keberuntungan. Seorang calon usahawan harus menghitung dengan seksama apakah ke-3 sumber daya ini ia miliki sebagai modal. Jika faktor-faktor itu dimilikinya, maka ia akan merasa optimis dan keputusan untuk membuat mimpi itu menjadi tunas-tunas kenyataan sebagai wirausahawan mandiri boleh mulai dipertimbangkan (Ady, 2013).

Dalam dunia bisnis terdapat produsen sebagai penjual produk dan konsumen sebagai pembeli produk. Produsen menjual barang-barangnya pada suatu tempat dan ketika konsumen ingin membeli kebutuhannya dia akan datang ke tempat tersebut. Ketika telah datang teknologi, teknologi ini mempengaruhi sistem perkembangan perdagangan bahkan teknologi ini mempunyai peranan sendiri, sebagai sarana transaksi dua elemen bisnis online, yaitu dalam memberikan fasilitas media berupa internet. Web yang disediakan sebagai tempat konsumen memilih barangbarang yang inginkan, kemudian pada transaksi ini pun dibutuhkan teknologi lain untuk mendukung bisnis online tersebut. yaitu dibutuhkan teknologi komunikasi telepon (sebagai media komunikasi), bank (media pembayaran konsumen dengan produsen), agen pengiriman seperti Pos Indonesia. Kemudahan dan fasilitas yang disediakan akibat peranan dan pengaruh TI ini membuat bisnis online lebih disukai karena lebih efisien, hemat dan lebih cepat yang dirasakan baik oleh produsen dan konsumen (Tunardy, 2016).

1.2  Rumusan Masalah
1.    Bagaimana sejarah usaha ucok durian?
2.    Apa saja platform media online yang digunakan dalam mengenalkan usaha ?
3.    Apa keunggulan dari menjual usaha?
4.    Apa kendala yang dihadapi dalam usaha ?
1.3  Tujuan Masalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan dari usaha tersebut, dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi selama melakukan usaha tersebut.





BAB II
ISI


Hasil gambar untuk UCOK DURIAN

Nama juragan durian asal Medan itu Zainal Abidin Chaniago. Atau, biasanya orang memanggil Ucok Durian. Apa halnya panggilannya jadi begitu. Karena dia adalah putra asli Medan, putra Batak. Berkat dia pula buah durian lokal tak sekedar menjadi hiasan. Dia sukses menjual aneka durian utuh. Itulah sebab adanya embel- embel nama durian di belakang namanya. Sebelum setenar sekarang perlu kamu tau perjalanan hidupnya tak mudah. Menurut Kontan.co.id, sejak usia 14 tahun, terlahir dikeluarga yang kekurangan. Membuat Ucok terbiasa mencari uang sendiri. Memulai usaha dari nol sejak belasan tahun. Lantaran orang tua miskin membuatnya tak punya uang membayar sekolah. Pendidikan terakhir Ucok mentok dikelas 2 SMP. Ayah hanyalah tukang becak. Dan ibu membantu ekonomi keluarga menjadi buruh cuci. Itu masih tak cukup membiayai Ucok dan lima adiknya.
Ia memutuskan usaha sendiri. Memutuskan mandiri mencari uang sendiri, mencoba ikut membantu ekonomi keluarga. Di masa awal, Ucok bekerja menjadi karyawan di gerai penjualan buah durian di Kota Medan. Tak sekedar bekerja juga aktif belajar tentak seluk- beluknya. Bertahun- tahun bekerja di tempat orang, hasrat membuka usaha sendiri akhirnya tersalurkan. Modal Rp1,75 juta ditambah pengalaman dan pengetahuan soal durian. Ucok memberanikan diri membuka bisnis sendiri. Uang tersebut digunakan membeli durian sebanyak setengah mobil bak. Lantas dijajakan di pinggiran jalan. Umur 24 tahun sudah punya usaha sendiri. Sebuah warung tenda sederhana di pinggir jalan. Jikalau durian sisa dan tak habis maka langsung dijualkan ke pasar. Untung jualan pertama cukup lumayan omzetnya Rp.300.000. Omzet tiga ratus ribu per- hari dibaginya menjadi tiga. Pertama dibagikan ke teman sekaligus mitra bisnisnya. Lalu uang Rp.50.000 diberikan kepada keluarga. Sembari berbisnis, tak lupa belajar mengenai si buah durian ini. Caranya lewat menyambangi petani durian di berbagai tempat. Bahkan sampai ke Aceh cuma buat durian. Dedikasinya akan durian membawanya ke pusat durian Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, seluruh Pulau Sumatra.

 2.2 Platform media online yang digunakan dalam mengenalkan usaha


Dengan bantuan media online yang berkembang saat ini, maka akan mempermudah dalam memperkenalkan usaha yang dimiliki kepada masyarakat. Begitu juga dengan Zainal Abidin Chainago yang memperkenalkan usaha durian ucok ini mulanya dari aplikasi instagram dengan nama akun @durianucokmedan_. Setelah usaha tersebut semakin berkembang hingga membuka gerai, maka usahanya tersebut dapat diorder melalui aplikasi go-food dan grab food. Pada aplikasi go-food dan grab food tersebut sudah tersedia daftar menu durian dengan berbagai ukuran dan harga yang berbeda-beda pula.

2.3 Keunggulan dari menjual usaha

Untuk seharinya Ucok Durian mampu menjual 7.000 buah durian per- hari. Soal harga berfariasi dari Rp.20.000- Rp.25.000 per- buah untuk ukuran kecil. Ukuran lebih besar, cukup murah kok yakni cuma Rp.30.000 saja. Dalam sehari ia mengaku mampu mengantongi omzet Rp.45 juta sehari. Kalau masuk di akhir pekan bisa mencapai omzet Rp.55 juta per- hari. Dibantu 30 orang karyawan bekerja 24 jam non- stop berjualan. Ucok sendiri tak menyadari harapan bisnis durianya telah menjadi ikon pariwisata. Berkat usahanya durian juga, pria yang cumalah lulusan SD ini, telah mampu memberangkatkan kedua orang tuanya berhaji. Dia juga bisa menyekolahkan adik- adiknya menjadi sarjana.

2.4 Kendala yang dihadapi dalam usaha
            Seiring dengan berjalannya waktu usaha ucok durian semakin banyak ditiru oleh pihak lain, sehingga semakin memperbanyak persaingan dalam menjalankan usaha, dan mengurangi daya minat pembeli yang tidak perlu repot-repot lagi mencicipi pisang pasir ini jika di tempat lain pun ada dijual seperti Sibolang durian.
            





BAB III
PENUTUP

1.      Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh.
2.      Nama juragan durian asal Medan itu Zainal Abidin Chaniago. Atau, biasanya orang memanggil Ucok Durian.
3.      Modal Rp1,75 juta ditambah pengalaman dan pengetahuan soal durian. Ucok memberanikan diri membuka bisnis sendiri. Uang tersebut digunakan membeli durian sebanyak setengah mobil bak.
4.      Untuk seharinya Ucok Durian mampu menjual 7.000 buah durian per- hari. Soal harga berfariasi dari Rp.20.000- Rp.25.000 per- buah untuk ukuran kecil. Ukuran lebih besar, cukup murah kok yakni cuma Rp.30.000 saja
5.    Seiring dengan berjalannya waktu usaha ucok durian semakin banyak ditiru oleh pihak lain, sehingga semakin memperbanyak persaingan dalam menjalankan usaha, dan mengurangi daya minat pembeli yang tidak perlu repot-repot lagi mencicipi pisang pasir ini jika di tempat lain pun ada dijual seperti Sibolang durian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar